Minggu, 19 Oktober 2008

Warning dari Kawanan Anjing

Begitu ada 15 ekor kambing mati mendadak, warga Lingkungan Gang Lancing, Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri, Banyuwangi heboh. Perut kambing itu terburai. Tubuhnya juga terdapat luka bekas gigitan dan cakaran.
Peristiwa ini juga membuat warga setempat resah. Ada warga yang berspekulasi, pelakunya adalah makhluk halus atau serigala jadi-jadian. Ada peternak yang melakukan antisipasi dengan mengecat warna merah di leher kambingnya. Harapannya, ketika serigala jadi-jadian itu datang, kambing berleher merah itu dikira sudah mati.
Sementara itu, Dinas Peternakan Banyuwangi ternyata menemukan jawaban yang rasional. Setelah dilakukan penelitian, kambing tersebut mati akibat gigitan anjing liar. Tidak ada indikasi penyakit yang mencurigakan. Komunitas anjing liar itu berada di sekitar daerah tersebut. Setelah diselidiki, ada sekitar 10 ekor anjing yang bermukim tempat itu.
Apalagi, domba termasuk hewan yang kurang kuat. Waktu diserang binatang buas, domba (terutama dalam kandang) tidak bisa memberikan perlawanan.
Fenomena ini cukup menarik perhatian. Sebagian warga masih percaya dengan dunia klenik. Sebagian lainnya lebih condong dengan alasan rasional yang dikemukakan Dinas Peternakan.
Terlepas dari semua itu, peristiwa ini harus selalu diambil hikmahnya. Yang jelas, warga lebih rajin begadang untuk menjaga ternaknya. Kegiatan poskamling pun kembali bergairah. Dengan adanya penjagaan masyarakat, suasana kampung menjadi lebih kondusif. Kegiatan bisa mencegah munculnya aksi kejahatan yang jauh lebih berbahaya dari serangan terhadap belasan kambing itu.
Kalau mau menoleh tahun 2007 lalu, kejadian pencurian ternak semakin marak. Banyak kejadian pencurian sapi di Banyuwangi dan Situbondo. Puluhan atau bahkan mungkin ratusan juta kerugian ditimbulkan akibat terjadinya pencurian sapi. Korbannya adalah rakyat kecil, aset para petani/peternak di beberapa daerah.
Bergairahnya kembali gerakan poskamling memang sangat bermanfaat membantu menciptakan suasana kondusif dan aman. Sudah seharusnya, tanpa harus diwarning kawanan anjing (asli ataupun siluman), poskamling tetap harus digiatkan. Meski secara tidak langsung, manfaatnya tetap akan dirasakan oleh peternak. *

Tidak ada komentar: