Minggu, 19 Oktober 2008

Meniru Pola Pikir Negara Maju

SAAT INI, para pakar negara-negara maju sudah memikirkan apa yang bisa jadi kapital di masa mendatang. Barang-barang yang bakal jadi trend di Indonesia sepuluh atau bahkan 20 tahun lagi, sudah mereka pikirkan mulai sekarang.
Jenis mobil terbaru yang beredar di jalanan Banyuwangi dan Situbondo saat ini, mungkin sudah dipikirkan para pakar otomotif Jepang sepuluh tahun silam. Demikian juga motor gres yang jadi tongkrongan kawula muda di Bumi Blambangan dan Kota Santri. Semua detilnya sudah dirancang cukup lama oleh pakar otomotif tersebut.
Ini jadi pelajaran penting, bahwa kita idealnya berpikir visioner. Jauh menatap masa depan. Bukan sebaliknya, jangan sampai pikiran kita terkungkung pandangan sempit mistisme zaman dulu (zadul) dan tidak berkembang. Apalagi kalau selalu berpandangan mundur jauh ke belakang.
Tetapi, itulah fakta yang terjadi dan dialami oleh sebagian masyarakat kita. Lihat saja yang terjadi di Dusun Krajan, Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi Senin (17/3) kemarin. Warga setempat ramai-ramai membunuh seekor babi. Mereka menduga, binatang tersebut adalah babi jadi-jadian. Babi tersebut mati di sungai setelah digebuki massa. Ini semua lantaran, warga mengaku sering kehilangan uang dan sejumlah barang. Mereka menduga, hilangnya uang dan barang tersebut lantaran babi jadi-jadian itu.
Beruntung, babi itu tidak paham hukum dan hukum pidana hanya berlaku untuk manusia. Tetapi sudah selayaknya kita bisa berpikir lebih jernih. Memandang semua persoalan dilandasi dengan akal sehat. Sudah bagus kalau kita bisa memasuki tahapan ‘berpikir jernih sejernih akal sehat’. Alangkah bagus lagi kalau kita bisa masuk tahapan berpikir progresif dan visioner jauh memandang demi masa depan. Semoga. (*)

Tidak ada komentar: