Minggu, 19 Oktober 2008

Tak Butuh Pengakuan SMS

DALAM bidang seni tarik suara, Banyuwangi dan Situbondo sudah mampu berbicara di level nasional. Yang masih jadi perbincangan hangat adalah hiruk pikuk Gerbang Kontes Dangdut Indonesia (KDI).
Putra terbaik Banyuwangi, Danang berhasil maju mewakili Jawa Timur. Demikian juga dengan duta Situbondo, Evi Kustila yang juga membawa nama Jawa Timur.
Bupati Banyuwangi, Ratna Ani Lestari sudah menyerukan agar publik Bumi Blambangan ikut mendukung Danang. Langkah serupa juga dilakukan Bupati Situbondo, Ismunarso yang meminta warga Kota Santri mendukung gadis putri penjual kue itu.
Namun sayang, berbagai upaya yang dilakukan warga Banyuwangi dan Situbondo akhirnya kandas. Evi terlebih dulu terpental sehari sebelumnya. Peluangnya tertutup untuk masuk grandfinal KDI.
Berikutnya, kerja keras Danang dan masyarakat Bumi Blambangan yang mendukungnya ikut kandas kemarin (1/5) malam. Dari lima kontestan yang tampil dalam acara live secara nasional malam itu, hanya dua kontestan yang berhak masuk grandfinal. Rupanya, Dewi Fortuna belum berpihak pada Danang. Dengan selisih tipis, dia berada pada posisi ketiga.
Ini mengingatkan pada pentas yang sama tahun lalu. Dalam gerbang KDI 4, Danang juga berhasil tampil ciamik. Dia tak memukau penonton di studio dan di seluruh tanah air. Para komentator yang merupakan dedengkot seni tarik suara Negeri ini ikut mengacungkan jempol padanya.
Sayang sekali lagi sayang. Penilaian dalam kontes itu yang menggunakan sistem penghitungan SMS dari pemirsa, membuat Danang terpental dan gagal masuk grandfinal.
Tetapi sejatinya, yang terpenting bukan pengakuan dari hitungan SMS premium itu. Kita yang di Banyuwangi dan Situbondo, sudah tentu mengakui talenta yang dimiliki Danang dan Evi.
Nah, inilah yang harus disikapi dengan lebih bijak oleh semua pihak. Mau diapakan dan digiring ke mana talenta yang sudah menonjol itu.
Masyarakat juga sudah selayaknya berterima kasih pada dua generasi muda ini. Mereka telah membawa nama daerah masing-masing. Terutama, kerja keras mereka ikut mempromosikan seni budaya daerah ini di level nasional. (*)

Tidak ada komentar: