Minggu, 19 Oktober 2008

Hulu Miras Tak Terkuras

PERINGATAN Hari Antinarkoba Internasional diperingati di seluruh kota. Hampir setiap kabupaten melakukan aksi nyata. Banyuwangi menggilas ribuan botol miras dan membakar bermacam jenis narkoba.
Bupati dan para pejabat secara simbolis ikut memusnahkan barang haram itu. Pemusnahan dilakukan di tempat umum, tepi lapangan Taman Blambangan. Masyarakat ikut menyaksikan pemusnahan benda terlarang tersebut.
Ini menunjukkan bahwa pemerintah kabupaten, kepolisian dan semua unsur aparat di Bumi Blambangan serius memerangi miras dan narkoba.
Kegiatan pemusnahan miras dan narkoba itu pun seolah jadi tradisi tahunan. Hampir setiap tahun, selalu ada saja ribuan botol miras dimusnahkan. Setiap tahun digilas, tak kunjung tuntas. Di pasaran, minuman beralkohol itu ad libitum (selalu tersedia, tak pernah habis).
Rupanya, rantai distribusi miras itu masih terus terjalin rapi. Industri miras masih tetap beroperasi dan memroduksi ribuan atau bahkan jutaan botol miras setiap tahun. Bukan mustahil, industri tersebut mungkin juga telah memberi kontribusi (pajak) yang tidak sedikit.
Memang, yang sering muncul di publik adalah informasi tentang pemusnahan miras. Tetapi jarang sekali ada berita tentang industri miras ditutup oleh pemerintah. Tanpa pemusnahan pabrik miras, aksi pemusnahan miras di daerah-daerah setiap tahun akan terkesan sia-sia. Kalau mau tuntas, sudah selayaknya kita menyumbat miras dari hulunya, bukan mengais miras di hilir yang terus mengalir. *

Tidak ada komentar: