Minggu, 19 Oktober 2008

Besarnya Pasak Pelabuhan Boom

BUMI BLAMBANGAN punya aset pelabuhan rakyat. Namanya pelabuhan Boom atau masyarakat menyebutnya pantai THR Boom. Hingga saat ini, puluhan nelayan memanfaatkan pelabuhan ini untuk melakukan aktivitas ekonomi.
Kapal-kapal kecil antarpulau milik warga Raas, Sepudi, Kangean, Pagerungan dan kepulauan lainnya di timur Madura juga sering sandar di pelabuhan Boom.
Meski begitu, volume kapal keluar masuk itu tidak seperti dulu. Lalu lintas kapal nelayan masih jauh lebih ramai di pantai Muncar, Grajagan dan Pancer. Demikian juga dengan kapal antarpulau. Banyuwangi punya pelabuhan Tanjung Wangi yang lebih representatif.
Tapi entahlah, mengapa pemerintah tetap mengucurkan dana Rp 7,297 miliar untuk proyek pengembangan Boom. Pelabuhan itu dibangun dermaga. Kawasan sekitar dermaga yang baru itu, diuruk agar susai dan aman. Namun pada akhirnya, pengurukan pelabuhan tradisional itu akhirnya benar-benar mangkrak. Gara-garanya, ada pemangkasan anggaran APBN 2008 karena dampak kenaikan harga bahan bakar minyak. Nilai proyek pengembangan pelabuhan Boom itu pun tinggal Rp 4,8 miliar. Karena tidak tuntas, rakyat belum bisa menikmati hasil pembanguan proyek tersebut.
Terlebih tahun lalu, pemerintah juga mengucurkan dana sekitar Rp 4 miliar untuk mengeruk muara pantai Boom. Tapi, lagi-lagi proyek ini tak bisa dinikmati masyarakat sekitar. Baru empat bulan berjalan, muara kembali tertutup pasir dan tak bisa dilewati perahu.
Sangat ironis dan super mubazir. Duit miliaran rupiah muspro dalam waktu singkat. Hasilnya tak bisa dirasakan rakyat sekitarnya.
Entah, ada apa lagi dengan pelabuhan Boom. Seolah, pemerintah pusat begitu mudah mengucurkan uang negara untuk membangun kawasan itu. Padahal, hasil pembangunannya belum tentu dinikmati rakyat kecil di sekitar pantai Boom.
Kalau mau jeli, sebenarnya ada banyak hal yang lebih urgen diperhatikan. Jalan raya sekitar pantai Boom banyak yang bolong dan rusak. Itu sudah terjadi selama berapa tahun lamanya. Seandainya uang negara Rp 4 miliar untuk mengeruk muara itu dibikin untuk membangun jalan pantai Boom, pasti sudah mulus lus lus..!(*)

Tidak ada komentar: