Senin, 15 Juni 2009

Flu Babi: Raja Tega Baru

MEREBAKNYA virus flu babi, mengundang kekhawatiran masyarakat Banyuwangi. Terutama warga di kecamatan yang potensi ternak babinya besar. Seperti Sempu, Pesanggaran, Glenmore, Rogojampi, Gambiran, Genteng, dan Tegaldlimo.

Mengatasi kekhawatiran tersebut, tim Dinas Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, dan Peternakan Banyuwangi turun ke lapangan, kemarin siang (30/4). Sasaran utama di Desa Patoman, Kecamatan Rogojampi. Di daerah tersebut terdapat banyak peternakan babi milik warga. Ada lima kandang babi, yang disemprot disinfektan secara menyeluruh.

Memang, sebagian besar warga Bumi Blambangan yang menganut agama Islam ini jarang bersentuhan langsung dengan babi. Sebab, babi termasuk binatang yang diharamkan untuk dikonsumsi muslim. Karena secara alamiah, babi termasuk binatang pemalas dan paling rakus. Selain itu, berbagai penelitian di bidang kedokteran membuktikan, betapa daging babi merupakan makanan berisiko tinggi untuk mendatangkan penyakit pada manusia.

Berikut ini adalah penyakit babi yang menular pada manusia. Sebuat saja Swine Vescular Disease (penyakit kaki dan mulut), Reovirus yang ditandai dengan gangguan pencernaan dan pernapasan. Ada juga penyakit Literiosis, Brucellosis dan Leptospirosis yang ditandai gejala demam, pembesaran hati dan penyakit kuning. Tetanus babi yang ditandai dengan tegang otot, kesulitan menelan, kondisi badan memburuk dan encephalitis juga bisa menular pada manusia. Penyakit bakteri babi lainnya adalah Melioidosis, Pasteurellosis, Yersiniosis, Vibriosis, Staphylococcosis, infeksi Streptococcosis, Tuberculosis babi dan Anthrax. Semuanya juga berpotensi menular pada manusia.

Belum lagi penyakit pada babi yang diakibatkan oleh jamur seperti Actinomycetes, Cutaneous Mycosis, serta Coccidioidomycosis. Penyakit ini juga bersifat zoonosis (menular pada manusia). Dan yang paling penting, babi merupakan gudangnya penyakit cacing. Misalnya saja penyakit cacing Trichinosis, Ascariasis, Paragonimiasis, Taenidae, dan lain sebagainya.

Paling tidak, ada sekitar 12 penyakit parasit, enam penyakit bakteri dan tiga penyakit virus disebabkan karena mengonsumsi daging babi. Di samping mengandung penyakit yang dapat ditularkan ke manusia, daging babi sendiri mengandung kadar lemak yang lebih tinggi disbanding dengan sapi dan kambing. Ini menyebabkan mereka yang makan daging babi memiliki risiko lebih tinggi untuk mengidap penyakit tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

Kini, merebak virus flu babi yang jauh lebih ganas, sadis dan kejam. Barangkali, virus ini layak disebut si raja tega baru. Sebab, dia akan menyerang (manusia) siapa saja tanpa pandang bulu. Karena penyebarannya lewat udara, siapa saja yang bernafas dan menghirup virus itu, bisa saja berpeluang terinfeksi virus mematikan itu. Sehingga, meski orang tidak mengonsumsi babi, meski orang tidak bersentuhan dengan babi, tetap saja bisa berpeluang terinfeksi virus ini. Betapa bahayanya. Waspadalah. (*)

Tidak ada komentar: