Selasa, 15 Februari 2011

Jauhi Narkoba, Sayangi Keluarga

HARI ini, ada dua berita tentang kasus penyalahgunaan narkoba. Yang pertama, Sulistiono, mantan kepala sekolah (kasek) sebuah sekolah dasar negeri di Kecamatan Kalibaru, dijatuhi vonis lima tahun penjara kemarin (10/1). Selain itu, Sulis juga wajib membayar denda sebesar Rp 800 juta subsidair tiga bulan kurungan.

Bukan kali ini saja warga Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore itu tersandung kasus narkoba. Setidaknya, sudah tiga kali dia terjerat kasus kepemilikan sabu-sabu. Namun dalam kasus-kasus sebelumnya, majelis hakim masih memberikan hukuman ringan kepadanya.

Namun kali ini, hukuman lima tahun dan denda Rp 800 juga terasa sangat berat. Dengan hukuman itu, diharapkan ada efek jera agar dia insyaf dan tidak mengulangi perbuatannya.

Terlepas dari bagaimana ending perkara ini, ada satu hal yang menarik dalam kasus tersebut. Ternyata, Sulis juga menyeret keluarga dalam kasus ini. Salah satu menantunya yakni Beni Aris Setiawan, ikut terseret kasus tersebut. Beni dilibatkan sebagai kurir dalam bisnis transaksi barang haram tersebut. Bahkan, penangkapan Beni pula yang akhirnya mengungkap nama Sulis sebagai pemasok SS tersebut.

Sementara itu, kejadian yang hampir sama juga terjadi di Kecamatan Banyuwangi. Kali ini, dalam berita kedua tentang narkoba edisi hari ini ditulis tentang penangkapan Maryono. Dia sudah masuk daftar pencarian orang (DPO) Polres Banyuwangi sekitar tiga bulan. Lelaki asal Dusun Wonojati, Desa Wonojati, Kecamatan Jenggawah, Jember, itu diduga mendalangi peredaran narkotika jenis ganja di Banyuwangi.

Hampir sama seperti kasus SS milik Sulis, kasus ganja Maryono ini juga ikut menyeret keluarga. Penangkapan DPO pemasok ganja itu berawal dari tertangkapnya Andriyani Ekawati, 28, warga Jalan Susuit Tubun, Gang Pulbana, Kelurahan Kepatihan, 29 November 2010 lalu. Ekawati mengaku mendapatkan barang haram tersebut dari bapak kandungnya, Maryono.

Berkaca dari dua kejadian berbeda tersebut, ada beberapa hal yang patut jadi renungan. Salah satunya, dampak penyalahgunaan narkoba tidak hanya merusak diri sendiri. Narkoba juga bisa merusak semua sendi kehidupan pemakainya. Yang paling penting, ternyata orang terdekat dan keluarga kita bisa terseret dalam penderitaan yang teramat menyakitkan. Karena itu kalau sayang keluarga, berpikirlah sepuluh kali sebelum mencoba-coba narkoba. (*)

Tidak ada komentar: