Selasa, 23 Maret 2010

Jalur Independen, Mungkinkah?

SIAPA sangka, lowongan yang dibuka Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi untuk calon bupati dari jalur independen, ternyata sudah ada peminatnya.

Bakal cabup independen Pudjo Setijono dan cawabup Hj. Erna Padmi Andajaningrum, menjadi pasangan pertama yang menyerahkan daftar dukungan KPU Banyuwangi Senin (15/3). Mereka menyerahkan daftar dukungan dengan diantar pendukung dan puluhan tukang becak. Pudjo dan Erna langsung masuk ke ruang pendaftaran di kantor KPU Banyuwangi untuk melakukan registrasi dan menyerahkan dukungan.

Kehadiran pasangan independen itu cukup mengagetkan publik. Akhir-akhir ini, sosok Pudjo Setijono memang jarang muncul di media massa. Namun kiprahnya di Jawa Timur sudah cukup dikenal. Sebelumnya, Pudjo sudah malang melintang sebagai anggota DPRD Jawa Timur. Setelah tidak lagi menjadi anggota legislatif, rupanya dia bikin gebrakan dengan mencalonkan diri sebagai cabup independen di Banyuwangi.

Yang tak kalah greng adalah munculnya Erna sebagai cawabup independen mendapingi Pudjo. Munculnya istri mantan Bupati Samsul Hadi itu cukup membuat kaget publik. Sebelumnya, nama Erna memang sempat disebut-sebut akan maju sebagai cabup melalui jalur partai politik (parpol). Bahkan, muncul selentingan kabar bahwa Erna dilamar oleh parpol untuk maju sebagai cabup.

Ternyata, Erna justru memilih jalur independen. Salah satu pertimbangannya, jalur independen menurutnya lebih mudah ketimbang lewat parpol. Bahkan pasangan cabup Pudjo – Erna mengklaim sudah menyerahkan daftar dukungan rakyat Banyuwangi sebanyak 50 ribu lembar kartu tanda penduduk (KTP). Dukungan itu komplet berasal dari 24 kecamatan, dan 215 desa se-Banyuwangi. Hasil hitungan sementara, mereka sebenarnya hanya butuh sekitar 37 ribu bukti dukungan untuk resmi menjadi cabup independen.

Pudjo mengklaim bahwa pengumpulan dukungan warga itu dilakukan sejak awal tahun 2010. Dia juga optimistis kalau dukungan rakyat itu akan bertahan hingga pelaksanaan Pilkada 14 Juli 2010 mendatang.

Pasangan cabup jalur independen ini seolah muncul tiba-tiba. Tanpa gembar gembor sebelumnya, diam-diam ternyata mereka dengan mudah sudah bisa mengumpulkan 50 ribu KTP bukti dukungan. Padahal, pengumpulan dukungan warga ini dirasakan sebagai proses yang paling sulit dilakukan oleh para kandidat lain dari jalur independen.

Artinya, munculnya Pudjo-Erna secara tiba-tiba ini, sudah bisa dikatakan sebagai kuda hitam yang layak diperhitungkan dalam peta politik Pilkada Banyuwangi. Dan bukan mustahil, ada kejutan baru yang dilakukan oleh kandidat lain dari jalur independen. Kita tunggu saja. (*)

Tidak ada komentar: