Rabu, 11 Agustus 2010

Sterilkan GOR, Selamatkan Pelajar

APARAT Polsek Giri, Banyuwangi, berhasil mengamankan sembilan pasangan pelajar, Rabu malam (28/7). Mereka kedapatan sedang asyik bermesraan di sekitar kompleks Gedung Olahraga (GOR) Tawangalun, Giri. Tak ayal, para remaja ingusan itu digiring polisi menuju mapolsek, yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari GOR.

Supaya tidak terlihat mencolok, polisi tidak mengendarai mobil patroli. Petugas pilih mengendarai mobil pribadi dan sepeda motor. Tak pelak, beberapa pasangan tidak menyadari kehadiran polisi. Mereka hanya bisa pasrah saat diamankan.

Sebenarnya, ada puluhan pasangan yang sedang memadu kasih di sekitar kompleks GOR. Namun, lokasi yang luas dan terbatasnya personel, membuat petugas kewalahan. Sebagian pasangan kekasih itu berhasil lolos dari razia. Apalagi, ada pasangan yang kabur sambil memberitahu adanya razia kepada pasangan lain.

Selain di sekitar GOR, polisi juga melakukan razia di sepanjang jalan Melati. Jalan yang hanya 300 meter itu memang menjadi salah satu tempat favorit bagi pelajar untuk berpacaran. Di lokasi tersebut, sedikitnya tiga pasangan pelajar yang sedang berduaan berhasil dijaring polisi.

Belasan pelajar yang terjaring razia menyambut bulan Ramadan itu digiring menuju Mapolsek Giri. Mereka dikumpulkan di ruangan. Selanjutnya satu per satu didata dan diberi pembinaan oleh kapolsek.

Memang, problem yang terkait dengan seksualitas di kalangan remaja itu ibaratnya fenomena gunung es. Barangkali, persitiwa heboh siswa melahirkan dan membuang dan mencekik bayinya di SMAN 12 Surabaya yang sedang mengemuka itu, boleh jadi merupakan puncak gunung es yang terlihat muncul di permukaan air laut.

Tidak dapat dipungkiri, badan gunung es yang tak terlihat di bawah permukaan air laut, mungkin sudah melebar dan meluas, seluas benua. Kita tidak tahu, seperti apa kondisi sebenarnya pergaulan para pelajar di Banyuwangi saat ini. Bukan mustahil, sebagian besar pelajar kita sudah terjebak pergaulan bebas. Karena itu, sudah selayaknya kita meningkatkan benteng pertahanan kita masing-masing. Tingkatkan pengawasan anak-anak dan generasi penerus kita. Yang paling penting, ajaklah mereka dialog dan biasakan bersikap terbuka agar tahu besarnya risiko jika terjebak pergaulan bebas. (*)

Tidak ada komentar: