Rabu, 11 Agustus 2010

Liburan, Waspada di Jalan

MUSIM liburan sekolah telah tiba. Banyak keluarga di Indonesia yang mengisi masa liburan sekolah tersebut dengan pelesir ke tempat wisata. Banyak juga rombongan sekolah yang melakukan wisata sambil belajar alias study tour.

Kondisi dan tradisi semacam ini juga terjadi di Banyuwangi dan Situbondo. Terlebih, posisi geografis dua kabupaten bertetangga ini sangat dekat dengan daerah tujuan wisata favorit, yakni Bali.

Tentu saja, dampak besar juga dirasakan dua kabupaten tersebut. Yang pasti, arus lalu lintas kendaraan antarkota meningkat di jalanan utama di Situbondo dan Banyuwangi. Kesibukan juga terlihat di penyeberangan Ketapang.

Jumlah penumpang feri meningkat tajam. Dalam beberapa hari terakhir ini, ribuan orang telah menyeberang ke Bali untuk menghabiskan masa liburan. Peningkatan penumpang didominasi kendaraan pribadi dan bus pariwisata. Peningkatan berkisar antara tujuh hingga sepuluh persen dari hari-hari sebelumnya.

Untuk penumpang dari kalangan pelajar, kepadatan terjadi mulai tengah malam hingga pagi. Banyaknya kendaraan penumpang, sesekali menyebabkan antrean kendaraan di pelabuhan.

Sebagian besar bus wisata yang datang, berpenumpang ditumpangi kalangan pelajar dari berbagai sekolah. Bahkan, di antara kepadatan bus wisata itu berasal dari beberapa sekolah di Jawa dan Sumatera. Selain berlibur, selama di Bali, mereka juga melakukan kegiatan mereka melaksanakan study tour.

Kepadatan penumpang penyeberangan itu semakin diperparah dengan maraknya kendaraan barang yang menyeberang melalui pelabuhan landing craft machine (LCM). Antrean kendaraan barang itu terjadi karena terjadi pengurangan kapal, ombak pantai besar, dan terjadi peningkatan kendaraan bermuatan lebih dari 20 ton

Semua kondisi ini layak kita waspadai. Kepadatan di pelabuhan penyeberangan dan kepadatan kendaraan di jalan raya. Dengan meningkatnya jumlah kendaraan, risiko terjadinya kecelakaan lalu lintas akan berpeluang lebih besar.

Bahkan, kecelakaan maut sudah terjadi di tikungan jembatan Kramasan, Desa Alasrejo, Kecamatan Wongsorejo dini hari kemarin (27/6). Kendaraan travel minibus Isuzu Elf warna silver dengan nopol DK 9075 E terbalik dan membuat satu penumpang meninggal dunia. Sedangkan tiga penumpang lainnya mengalami luka berat.

Karena itu, tak ada salahnya bagi kita untuk lebih waspada dalam berkendara di jalan raya. Semua pengendara sudah selayaknya mematuhi rambu yang ada. Jangan lagi keburu-buru dalam berkendara, mengingat jalanan lebih padat di musim liburan ini. Dengan begitu, semoga musim liburan ini bisa berjalan aman tanpa ada lagi kecelakaan lalu lintas. (*)

Tidak ada komentar: