Rabu, 01 Juli 2009

Kelulusan dan Kemerosotan

HASIL ujian nasional (unas) SMA di Banyuwangi tahun ini memang kurang menggembirakan. Jika dibandingkan dengan hasil unas tahun lalu, tingkat kelulusan kali ini menurun. Tingkat kelululusan siswa SMA tahun ini 93,46 persen. Padahal tahun sebelumnya, tingkat kelulusan siswa SMA mencapai 95,07 persen.

Secara matematis, memang telah terjadi kemerosotan pencapaian persentase kelulusan. Dari sudut pandang kuantitas, jumlah siswa yang tidak lulus juga semakin banyak. Tahun 2008 lalu, dari 5.392 peserta unas, yang tidak lulus 159 orang. Pada tahun 2009 ini, dari 5.594 peserta, yang tidak lulus lebih banyak, yakni mencapai 287 siswa.

Bagi pihak yang terkait dalam dunia pendidikan di Banyuwangi, hasil pencapaian tersebut memang sangat penting. Mungkin saja, penurunan tersebut menjadi salah satu indikator mereka dalam mengukur keberhasilan kinerja. Angka-angka itu dengan jelas menunjukkan pencapaian yang terukur.

Pada sudut pandang lain, ada juga faktor yang sebenarnya juga ikut mempengaruhi penilaian keberhasilan pendidikan di Bumi Blambangan ini. Namun, indikator penilaiannya tidak bisa terukur jelas seperti data kelulusan tersebut di atas.

Faktor yang tidak terukur itu bisa dilihat dan dirasakan oleh masyarakat. Seperti terlihat masih maraknya aksi corat coret seragam sekolah dan konvoi bermotor para siswa dalam merayakan kelulusan. Banyak aksi kurang senonoh yang dipertontonkan para pelajar itu.

Seperti yang terlihat di Kecamatan Genteng, banyak siswi sekolah berbasis agama yang berkonvoi dengan melepas kerudung. Bahkan, ada siswi yang duduk di motor sambil melingkarkan kakinya pada siswa di depannya. Belum lagi pemandangan yang kurang patut lainnya.

Hal seperti ini memang tidak bisa terukur, namun bisa dirasakan. Masyarakat merasakan adanya kemerosotan moral kalangan pelajar. Jadi, lengkap sudah merosotnya ’angka persentase kelulusan dan nilai norma’ dalam pembangunan pendidikan tahun ini. Inilah yang harus kita cermati bersama dan tugas kita semua untuk menuntaskannya. Semoga di tahun mendatang, tidak ada lagi kemerosotan pada semua lini pendidikan di Banyuwangi.(*)

Tidak ada komentar: