Senin, 02 November 2009

Trend Belanja Tengah Malam

BELANJA baju atau sepatu di mal menjelang tengah malam. Ah, sepertinya kok kurang kerjaan. Karena lazimnya, sebagian masyarakat Indonesia sedang istirahat dan tidur pada tengah malam.

Namun akhir-akhir ini, belanja alias shopping tengah malam justru menjadi trend baru di mal-mal di kota besar. Ada yang menyebutnya sebagai program midnight sale, midnight shopping, night shopping, late night shopping dan sejenisnya.

Pusat perbelanjaan di mancanegara sudah biasa melakukan hal seperti itu. Sebut saja mal-mal di negeri tetangga Singapura, yang memang kerap menggelontor program wisata belanja untuk mengeruk duit para pelancong yang datang.

Mal-mal besar di Jakarta juga sudah pernah menggelar program semacam itu. Biasanya, superblok atau mal raksasa tersebut menawarkan diskon untuk aneka ragam barang-barangnya. Tidak jarang, mal-mal besar itu memberikan diskon yang gila-gilaan.

Biasanya, mal di Metropolitan memberi label diskon besar untuk barang branded mewah buatan desainer internasional. Kalau untuk barang ritel, diskon yang diberikan biasanya juga lumayan.

Nah, respons warga metropolitan dengan program belanja malam hari itu cukup luar biasa. Warga sudah mulai berdatangan ke mal menjelang pukul 22.00. Semakin malam, biasanya jumlah pengunjungnya mulai membeludak.

Sementara itu, gaya hidup belanja tengah malam itu juga sudah merembet ke Bumi Blambangan. Mal di Kota Gandrung sudah menerapkan program late night shopping selama bulan Ramadan kali ini. Metode yang diterapkan juga sama seperti yang dilakukan mal-mal besar di metropolitan. Mereka memberikan diskon gila-gilaan setiap menjelang tengah malam.

Ternyata, respons publik Kota Gandrung juga cukup luar biasa. Warga Banyuwangi dan sekitarnya cukup antusias dengan program belanja tengah malam itu. Entah, gejala apakah ini. Karena ternyata, berbisnis di tengah malam itu ternyata cukup menghasilkan. Animo konsumen untuk melakukan transaksi pada malam hari itu cukup besar. Perputaran uang yang terjadi juga cukup tinggi.

Pada sisi lain, geliat ekonomi rakyat di Banyuwangi, sebenarnya juga sudah dimulai pada tengah malam. Para petani dan produsen sayur dan hasil bumi dari pedesaan, sudah mulai bertransaksi dengan pedagang di pasar-pasar tradisional dini hari.

Memang, sepertinya tak ada kaitan antara trend belanja malam di mal dengan tradisi perdagangan malam hari di pasar tradisional. Tetapi, semangat denyut ekonomi yang dirasakan keduanya akan terasa sama napasnya. Siapa yang bekerja atau berdagang dengan durasi lebih lama (hingga malam hari), tentu akan mendapat peluang sukses lebih besar. (*)

Tidak ada komentar: