Senin, 02 November 2009

Membendung Pornografi Ponsel

BEBERAPA hari terakhir ini, muncul berita yang membuat kalangan orang tua jadi miris. Belum reda masalah peredaran video syur, kali ini sudah beredar foto adegan hot. Dalam gambar yang beredar lewat telepon seluler (ponsel) itu, santer disebut bahwa foto itu dilakukan oleh oknum pelajar putri di sebuah sekolah menengah tingkat pertama di Kabupaten Banyuwangi.

Informasinya, foto tersebut diduga juga beredar di kalangan pelajar di Bumi Blambangan. Untuk mendapatkannya, bisa dilakukan dengan layanan bluetooth (salah satu fasilitas pemindahan data) pada ponsel.

Gambar yang beredar itu memiliki beberapa adegan yang berbeda. Tiga gambar, misalnya, menunjukkan seorang perempuan dan pria sedang beradegan mesra sambil berciuman. Sisanya, ada yang berpelukan sambil tidur. Selain itu, ada gambar yang menunjukkan keduanya sedang berenang di sebuah kolam renang.

Adapun ciri-ciri perempuan dalam foto tersebut, di antaranya berkulit kuning, mata agak sipit, dan berambut lurus. Sedangkan si pria, berperawakan agak gemuk dan ada tato di lengannya. Selain itu, beberapa sesi pengambilan foto, keduanya sempat mengenakan kacamata.

Siapa pun aktor yang ada dalam gambar hot tersebut, siapa pula yang menyebarkan gambar tersebut, sebenarnya tidak terlalu penting bagi para orang tua. Karena urusan tersebut sudah menjadi tanggung jawab pihak aparat yang berwajib.

Dari sudut pandang orang tua, ada hal yang lebih mengkhawatirkan. Dengan adanya peredaran video dan gambar tak senonoh itu, dampaknya akan dirasakan kalangan pelajar. Sedikit atau banyak, dampak negatif itu akan dirasakan oleh kalangan remaja.

Terlebih lagi, usia kalangan pelajar SMP merupakan masa yang paling penting. Mereka sedang dalam masa pencarian identitas dan jati diri. Sehingga, ada kecenderungan untuk menirukan sesuatu yang baru. Apalagi, jika sesuatu ini mereka anggap cukup hebat.

Dengan beredarnya video dan foto porno di kalangan pelajar, betapa negerinya jika muncul cenderung pada mereka untuk meniru adegan tersebut.

Memang, hadirnya teknologi ponsel merupakan hal yang patut disyukuri. Dengan sentuhan teknologi, berbagai pemenuhan kebutuhan hidup manusia menjadi lebih mudah. Akan tetapi, jika hasil capaian teknologi kemudian disalahgunakan, maka yang muncul adalah beragam dampak buruk. Tidak hanya tujuan utama dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak tercapai, namun penyalahgunaan teknologi itu sendiri akan membuat hidup manusia semakin sulit.

Dampak negatif teknologi ponsel sudah terasa dengan beredarnya video dan gambar porno di kalangan pelajar. Ini sama sekali tidak mendidik dan cenderung merusak masa depan generasi muda. Karena itu, sudah saatnya kita semua untuk ikut mengawasi penyalahgunaan teknologi ponsel terutama di kalangan pelajar. Dengan pengawasan semua pihak, paling tidak bisa membendung peredaran pornografi di kalangan pelajar.(*)

Tidak ada komentar: