Senin, 26 Januari 2009

Umat Islam dan Tahun Baru

HARI ini, umat Islam merayakan tahun baru 1 Muharam 1430 Hijriah. Mereka merayakan datangnya tahun baru itu dengan berbagai kegiatan. Ada yang membaca doa awal tahun secara bersama-sama. Ada yang menggelar istighotsah. Ada juga yang membaca surat Yasin bersama-sama. Bahkan ada yang menggelar tasyakuran untuk meningkatkan kebersamaan warga.
Tidak sedikit umat Islam yang menyambut mentari pagi tahun bari Hijriah dengan menggelar jalan sehat. Mereka berolahraga dengan berjalan kaki keliling kota. Selain menyehatkan badan, mereka juga sekaligus melakukan syiar agama. Mereka akan menunjukkan kekompakan, kebersamaan dan keceriaan umat Islam.
Semua kegiatan peringatan tahun bari Hijriah itu memang cukup positif. Tidak ada unsur foya-foya dan hura-hura dalam kegiatan umat Muslimin tersebut.
Pada sudut pandang lain, tahun baru Islam kali ini bertepatan jatuh pada tanggal 29 Desember 2008 pada kalender masehi. Artinya, dua hari setelah itu akan datang malam tahun baru 2009. Acara tahun baru masehi ini diperingati warga seluruh dunia, tidak terkecuali di Banyuwangi dan Situbondo.
Kalau berkaca pada tahun baru lalu, acara pergantian tahun sering diwarnai kegiatan hura-hura. Konvoi naik motor keliling kota masih dijumpai di mana-mana. Bahkan ada juga menggelar pesta yang mengarah pada hal negatif, seperti minum minuman keras (miras). Sudah selayaknya, kedekatan jatuhnya tahun baru Islam dengan tahun baru 2009 ini, kita jadikan momen saling menghormati. Semoga tidak ada lagi aroma miras di malam tahun baru nanti, terutama bagi mereka yang mengaku sebagai umat Islam. (*

Tidak ada komentar: