Senin, 26 Januari 2009

Mencegah Penyelundupan Ternak

ACUNGAN jempol untuk Kantor Karantina Hewan (KKH) Ketapang, Banyuwangi. Aksi intsitusi ini kini lebih greng. Setelah sekian lama seolah ‘tak berdaya’, kali ini mereka bersikap sangat tegas.
KKH dengan tegas melarang pengiriman ternak ke Pulau Dewata. Meski begitu, pengiriman hasil ternak berupa daging ke Bali masih ditoleransi. Kebijakan memperketat pengawasan arus pengiriman ternak menuju Pulau Bali itu, untuk mengantisipasi penularan penyakit menular. Langkah tersebut sekaligus mengurangi upaya penyelundupan ternak di Selat Bali.
Pengawasan ketat ini sekaligus sebagai media penyadaran kepada masyarakat. Ternak yang sakit, sebaiknya tidak dikonsumsi, apalagi diperdagangkan. Petugas karantina hewan juga siaga 24 jam, untuk mengantisipasi penjual maupun pembeli ternak yang membandel. Petugas memeriksa kendaraan yang membawa ternak dan unggas di sekitar pelabuhan Ketapang. Mereka juga memeriksa dokumen ternak tersebut.
Kerja keras petugas memang tidak sia-sia. Mereka berhasil menggagalkan upaya penyelundupan ternak di gerbang lintas Jawa-Bali itu. Bahkan, ditemukan juga kasus puluhan unggas yang disembunyikan dalam muatan pipa. Belum lagi, keberhasilan menggagalkan penyelundupan belasan sapi yang diangkut dalam truk tertutup rapat oleh terpal.
Namun kerja keras petugas karantina hewan itu tidak akan banyak berarti tanpa bantuan dan partisipasi masyarakat. Karena penyelundup ternak antarpulau punya barmacam cara untuk memuluskan bisnisnya. Apalagi, Banyuwangi punya belasan pelabuhan nelayan tradisional yang bisa berhubungan langsung ke Bali. Nah, belasan pelabuhan tradisional itu sejauh ini belum memiliki sarana lengkap untuk pengawasan petugas karantina hewan.
Terlebih, penyelundup juga masih bisa menggunakan tempat-tempat tertentu di sepanjang pesisir Banyuwangi untuk pendaratan ternak kirimannya. Bukan mustahil juga, kalau sapi bisa dilepas dari perahu dan dibiarkan berenang sendiri sejauh belasan meter menuju pantai lokasi pendaratan.
Memang, upaya memperketat pengawasan lalu lintas pengiriman terbak di pelabuhan adalah langkah maju. Namun akan lebih baik juga, upaya tersebuit disertai dengan memberi pemahaman kepada masyarakat pesisir tentang pentingnya peran karantina hewan. Jika masyarakat pesisir bisa mengerti dan punya kesadaran tinggi, hampir dipastikan penyelundupan ternak antarpulau akan sulit terjadi di Bumi Blambangan ini. (*)

Tidak ada komentar: