Senin, 26 Januari 2009

Air Genangi Simbol Daerah

Hujan yang turun pada hari Kamis kemarin (8/1), nyaris membuat celaka warga Banyuwangi. Walau hujannya cuma sebentar, namun genangan air terjadi di mana-mana.
Sepanjang Jalan Ahmad Yani digenangi air hingga setinggi betis orang dewasa. Bahkan, halaman depan kantor Pemkab Banyuwangi tergenang air selama beberapa jam. Saluran air yang ada di depan kantor pemkab itu, ternyata tidak mampu menampung aliran air hujan selama sekitar setengah jam itu. Akibatnya, air meluber hingga ke dalam halaman depan kantor bupati tersebut.
Tak pelak, taman depan gedung utama kantor pemkab dibanjiri air setinggi betis orang dewasa. Untungnya, hujan lebat tidak berlangsung lama. Kalau hujan bertahan hingga tiga jam saja, maka kemungkinan Kota Banyuwangi akan tergenang air.
Tidak hanya di Jalan Ahmad Yani, genangan air juga terjadi di beberapa tempat lain. Seperti di Jalan Adi Sucipto dan Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi. Selain itu, air juga menggenangi Jalan Gajah Mada, Kecamatan Giri. Untungnya, genangan aliran hujan itu tidak separah yang terjadi di depan kantor pemkab.
Kantor Bupati Banyuwangi itu, sejatinya bukan hanya sebagai tempat bekerja para pegawai daerah. Namun lebih jauh dari itu, kantor tersebut bisa dikatakan sebagai simbol daerah.
Kalau kantor itu aman, bebas dari maling dan sejenisnya, itu akan menggambarkan bahwa secara umum wilayah Banyuwangi bisa dikatakan aman. Kalau kantor itu bersih dan asri, itu bisa menyimbolkan bahwa Bumi Blambangan ini secara umum juga bersih, hijau dan asri.
Memang, penilaian seperti ini kadang juga dipandang sangat naif. Tetapi kita tidak bisa mengesampingkan analogi yang lazim digunakan masyarakat. Misalnya saja, kalau tiba-tiba kantor Bupati Banyuwangi itu mendadak dijarah perampok, tentu saja dampaknya akan heboh di masyarakat. Lah, kenapa kantor yang posisinya begitu strategis dan selalu dijaga saja bisa kemalingan, bagaimana pula dengan ratusan ribu rumah milik rakyat yang tidak dijaga petugas. Logikanya, tentu posisi ribuan rumah warga Banyuwangi akan sangat lebih tidak aman.
Demikian pula halnya dengan air hujan yang sempat menggenangi seluruh halaman kantor Bupati Banyuwangi. Karena kantor itu sudah jadi simbol daerah, persoalan ini tidak bisa lagi dianggap sepele. Kalau kantor bupati saja sudah tergenang, bagaimana pula nasib ribuan rumah warga yang posisinya tidak strategis, tak dilengkapi drainase, dan sebagainya. Artinya, masih banyak rumah warga yang sangat rawan kebanjiran. Dan itu bukan lagi masalah kecil. Kita semua harus waspada.(*)

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Halo Mas Bayu, salma kenal. Aku Ganies Oktaviana dari Bogor, sekarang sedang di Banyuwangi dan tertarik pelajari soal air di sini. Tulisan Mas menarik, sederhana dan apa adanya sebagai mana layaknya masyarakat Banyuwangi. Jika berkenan, dan kalau dirimu sedang di Banyuwangi, kita kopi darat, bagaimana ?
082233210411.