Senin, 15 Desember 2008

Meneladani Pembangunan Masjid Rogojampi

Pengurus Yayasan Masjid Agung Baiturrahman (YMAB) Banyuwangi terus berjuang untuk mendapatkan bantuan dana APBD. Mereka mengikuti dengar pendapat dengan Komisi C DPRD (bidang keuangan), sekaligus mendesak agar bantuan APBD segera dicairkan.
Ketua YMAB Habib Mahdi Hasan meminta DPRD membantu memfasilitasi pencairan anggaran APBD untuk pembangunan MAB. Sebab, bantuan itu sangat dibutuhkan untuk kelancaran pembangunan. Sejumlah panitia pembangunan MAB juga menyampaikan beberapa kesulitan panitia mencari dana untuk mempertahankan kelangsungan proses pembangunan. Tanpa ada bantuan dari APBD, pembangunan masjid tidak mungkin bisa diselesaikan dalam waktu dekat ini.
Sementara itu, Asisten Sosial Ekonomi (Sosek) Pemkab, Hadi Sucipto menjelaskan, pencairan bantuan untuk masjid agung tebentur aturan Permendagri 13 tentang bantuan APBD. Bantuan tidak boleh diberikan secara terus menerus. Masjid sudah sekian tahun terus menerus mendapatkan bantuan APBD.
Selain itu, tidak ada anggaran secara khusus untuk masjid agung dalam APBD 2008. Dalam APBD hanya tersedia anggaran untuk bantuan keagamaan. Jadi tidak ada rekening bantuan secara khusus untuk masjid agung tersebut.
Terlepas dari problem yang melilit MAB, ada baiknya kita semua melirik pembangunan Masjid Jamik Baiturrohiem di Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Masjid ini juga pernah ‘merasakan’ kucuran bantuan APBD. Tetapi, panitia pembangunan masjid ini tak semata-mata mengandalkan bantuan pemerintah untuk mewujudkan cita-citanya.
Jauh sebelum itu, warga Rogojampi dan sekitarnya sudah bahu-membahu mengumpulkan dana untuk membangun masjid. Mereka sadar, pembangunan masjid besar Rogojampi itu akan menjadi ikon di wilayahnya. Warga Rogojampi juga sadar, bangunan tersebut akan jadi simbol yang menggambarkan kehidupan mereka. Tak heran, kalau banyak warga non muslim yang secara sukarela ikut membantu pembangunan masjid itu.
Kalau masjid itu akhirnya berdiri megah dan rampung dengan upaya warga, tentu semua akan bangga. Itu bisa menunjukkan kalau warga Rogojampi mampu berbuat. Menunjukkan kalau mereka juga mapan, mereka kompak, mereka rukun, mereka solid dan mereka kuat serta saling melindungi.
Melihat ini, memang tidak adil kalau kita membandingkan pembangunan MAB dengan pembangunan masjid Jamik Rogojampi. Karena, keduanya memang berbeda konteks dalam banyak faktor. Tetapi ada satu hal yang perlu dipetik, tak ada salahnya nilai-nilai yang baik dalam pembangunan masjid Rogojampi itu untuk diteladani. (*)

Tidak ada komentar: