Kamis, 06 November 2008

Antisipasi Serangan Teroris, Tugas Siapa?

SAAT ini tidak hanya musim pancaroba yang sedang berlaku. Akhir-akhir ini ternyata juga musim siaga. Semua aparat dikerahkan untuk mengantisipasi aksi serangan teroris.
Banyuwangi sebagai gerbang masuk ke Pulau Bali, punya peran penting dalam masalah antisipasi serangan teroris. Apalagi menjelang pengumuman eksekusi terpidana mati kasus bom Bali I, Amrozi dkk.
Aparat keamanan langsung siaga di sekitar Pelabuhan ASDP Ketapang. Personel bersenjata lengkap disiagakan di pelabuhan yang merupakan pintu masuk menuju Pulau Dewata tersebut.
Polisi menerjunkan 456 petugas dari berbagai kesatuan di pelabuhan itu. Mereka berasal dari Satuan Reserse, Intelkam, Resnarkoba, hingga tim Gegana yang bertugas menjinakkan bom.
Petugas memeriksa calon penumpang feri dengan teliti. Barang bawaan penumpang juga tidak luput dari perhatian polisi. Mereka juga wajib menunjukkan kartu identitas saat masuk di pelabuhan Ketapang.Warga asing yang akan menuju Bali juga wajib menjalani pemeriksaan paspor dan barang bawaan.
Bahkan, Sedikitnya 13 pelabuhan nelayan tradisional di Banyuwangi juga turut diawasi. Ini merupakan langkah antisipasi agar titik-titik yang bisa jadi akses masuk ke Bali tetap terpantau.
Memang, semua langkah antisipasi telah dilakukan aparat kita. Tak jarang, petugas harus rela menomorduakan keluarga, karena tuntutan siaga 24 jam menjaga sarana vital milik negara. Semua itu dilakukan demi kepentingan masyarakat banyak.
Tetapi, semua upaya aparat itu belum cukup. Sebab, jaringan teroris selalu mencoba beraksi ketika kita semua lengah. Sudah selayaknya seluruh masyarakat Indonesia ikut bertanggung jawab terhadap keamanan dan ketertiban lingkungan sekitarnya.
Para nelayan di 13 pelabuhan tradisional di Banyuwangi sudah selayaknya ikut merasa terpanggil. Mereka bisa berpartisipasi mengamankan lingkungannya sendiri. Caranya, dengan ikut mengawasi orang asing tak dikenal yang mencoba menyusup ke Bali.
Warga Kota Gandrung juga bisa ikut ambil bagian mengamankan lingkungan sekitarnya. Caranya dengan ikut peduli dengan kondisi kampung masing-masing. Kalau ada yang mencurigakan, segera laporkan kepada RT serta perangkat lingkungan setempat. Dengan begini, semua akan ikut bagian mempersempit ruang gerak jaringan teroris. Karena sejatinya, mengantisipasi serangan teroris itu merupakan tugas dan tanggung jawab kita semua. (*)

Tidak ada komentar: